Gangguan Berbahasa (LATAH)
GANGGUAN BERBAHASA (LATAH)
NAMA :YEYEN
MANILA SYAFIA
NIM :
A1D117021
RUANG : R001/5
EMAIL :
yeyenmanilasyafia@gmail.com
PENGANTAR
Latah merupakan perilaku yang tidak bisa lepas dari
kungkungan sosial budaya yang melingkupi. Perilaku latah muncul ketika
seseorang dalam kondisi kesadaran menurun akibat tepukan, jatuhnya sebuah
objek, atau kebisingan. Reaksi yang ditunjukkan dari stimulus salah satunya
adalah berupa perilaku latah coprolalia. Perilaku latah coprolalia merupakan
perilaku latah verbal, yaitu berupa reaksi memunculkan bentuk lingual, baik
berupa kata, frasa, maupun kalimat yang merujuk pada alat kelamin laki-laki
atau perempuan. Perilaku latah adalah suatu ekspresi kaget (terkejut) sebagai
akibat rangsang yang tiba-tiba dan mengejut yang diikuti dengan meniru gerakan
(echophraxia) dan kata-kata (echolalia) orang lain secara spontan dan
berulang-ulang yang berada di luar kendali. Ada penderita yang mengalami latah
setelah bermimpi tentang alat kelamin pria, dipatuk ular, dan yang lainnya. Di
samping itu, gangguan latah dapat muncul akibat upaya bawah sadar menekan
keinginankeinginan tertentu. Gangguan latah juga bisa muncul apabila yang
bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa ia sadari. Perilaku
latah dapat membahayakan penderitanya. Selain penderita dapat mengalami
penyakit jantung akibat seringnya dikejutkan, perilaku latah bisa juga
mebahayakan orang lain dan juga lingkungan sehingga dapat menghambat aktivitas
penderitanya. Latah adalah perbuatan membeo atau menirukan apa yang dilakukan
orang lain. Tetapi, sebenarnya latah merupakan suatu sindrom yang bersifat
jorok dan gangguan lokomotorik yang dapat dipancing. Latah merupakan sebuah
perilaku yang kadang mengganggu dalam berkomunikasi. Perkataan dan kadang
disertai gerakan yang berulang-ulang membuat penderita latah terlihat dengan
kondisinya.
PEMBAHASAN
Menurut
Jurnal Penelitian Novia, P.F, 2018,” Studi Kasus Di Desa Tropodo Kecamatan Waru Kabupaten
Sidoarjo”, Mahasiswa
S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Surabaya.
Orang
yang mengalami gangguan berbahasa ‘’Latah’’ dapat disebabkan oleh :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa
reaksi verbal yang muncul adalah dari dua jenis reaksi latah, yakni coprolalia
dan ekolalia. Selain dua jenis reaksi latah tersebut, diketahui pula
bentuk-bentuk kebahasaan dari reaksi latah pada sebagian warga di desa Tropodo.
Bentuk kebahasaan tersebut berupa bentuk pengulangan yang diulang berdasarkan
kata atau frasa yang berbeda di awal atau tengah bahkan akhir kalimat. Pada
penelitian ini pula ditemukan beberapa faktor penyebab terjadinya latah, satu
diantaranya adalah faktor mimpi. Bentuk tuturan latah yang ditemukan berupa
bemtuk kata kotor dan tuturan. Hal itu dapat dilihat melalui dua jenis reaksi
latah coprolalia dan ekolalia. Dalam penelitian ini, jenis reaksi Corpolalia
terdapat dua jenis bentuk tuturan latah yaitu kata dan kalimat. Kata merupakan
bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri.
Faktor Penyebab Terjadinya Latah :
1.
Faktor Lingkungan
2.
Faktor Mimpi
Menurut
Jurnal Mozaik Humaniora, Vol. 17 (2):273-290 2017 “Menafsir Perilaku Latah Coprolalia pada Perempuan Latah dalam Lingkup
Budaya Mataraman: Sebuah Kajian Sosiopsikolinguistik’’. Oleh Sri, P. Program
Doktor Linguistik, Universitas Sebelas Maret.
Latah diketahui dari penelitian sebelumnya dapat disebabkan
karena mimpi alat kelamin. Penuturan mencengangkan bahwa mimpi seperti itu
tidak hanya sekali namun terus berulang, bahkan semakin hari semakin ekstrem.
Keekstreman mimpi yang menggambarkan alat kelamin yang terus-menerus
mengejarnya, dalam jumlah sangat banyak, bergelantungan di kamar tidurnya, ada
yang terletak dalam keranjang dengan tekstur besar dan merah, melompat-lompat
dan terus mengejarnya, sungguh membuat pengalaman traumatis bagi individu
dengan kepribadian tertentu (Maramis 2009). Pamungkas (1998) menyoroti perilaku
ini dari sisi psikolinguistik, ditemukan imbas dari setiap penyebab dan
kemudian ditarik benang merah pada reaksi. Perempuan di Jember, Jawa Timur yang
pernah ditelitinya mengungkapkan bentuk lingual yang merujuk pada alat kelamin
secara terus menerus dalam keadaan kesadaran menurun. Artinya, ketika peristiwa
awal adalah bermimpi alat kelamin, bentuk lingual yang muncul adalah merujuk
pada alat kelamin. Diberikan stimulus jenis apa pun yang terjadi adalah reaksi
atau respons yang merujuk pada alat kelamin.
Menurut
Jurnal Penelitian Kusumawati, 2009,” Gangguan
Latah (Studi Tentang Faktor Penyebab dan Kondisi Psikologis) ’’, Jurusan
Psychology.
Di samping itu, gangguan latah dapat muncul akibat upaya
bawah sadar menekan keinginan-keinginan tertentu. Gangguan latah juga bisa
muncul apabila yang bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa ia
sadari. Perilaku latah dapat membahayakan penderitanya. Selain penderita dapat
mengalami penyakit jantung akibat seringnya dikejutkan, perilaku latah bisa
juga mebahayakan orang lain dan juga lingkungan sehingga dapat menghambat
aktivitas penderitanya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab, kondisi psikologis penderita latah serta upaya-upaya
untuk mengatasi perilaku latahnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku latah
dapat terjadi akibat seringnya subyek berinteraksi dengan orang-orang yang juga
menderita latah, sehingga terjadi proses pengamatan. Di samping itu, penguat
positif yang diberikan oleh orang-orang sekitarnya menyebabkan subyek cenderung
mempertahankan perilaku latahnya. Pada awal latahnya, subyek merasakan ketidak
nyamanan, sehingga mengupayakan untuk sembuh, akan tetapi karena upayanya tidak
membuahkan hasil mereka akhirnya bisa menerima keadaan dirinya yang latah.
CARA MENGATASI
LATAH
Menurut
Jurnal Penelitian Kusumawati, 2009,” Gangguan
Latah (Studi Tentang Faktor Penyebab dan Kondisi Psikologis) ’’, Jurusan Psychology.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk mencegah latah yaitu :
Memakan jangkrik, melakukan shock therapy setiap hari
Jum’at, bersikap judes supaya tidak diganggu, menggigit lidah agar tidak mudah
latah, mengikuti terapi FGD, disiram dengan air bekas cucian perabot rumah
tangga, meminum air yang sudah dijampi-jampi ataupun di do’a-do’a. Adapun
upaya-upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil dalam mengatasi perilaku
latah, disebabkan karena selain ada kecenderungan mempertahankan perilaku
latahnya untuk mendapat perhatian, lingkungan juga kurang mendukung kesembuhan
subyek, di samping itu juga disebabkan ketidak tahuan subyek mengenai cara
penanganan yang benar yaitu dengan berkonsultasi kepada dokter atau ahli jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati,
2009,” Gangguan Latah (Studi Tentang
Faktor Penyebab dan Kondisi Psikologis) ’’, Jurusan Psychology.
Novia,
P.F, 2018,” Studi Kasus Di
Desa Tropodo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo”, Mahasiswa S-1 Bahasa
dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.
Sri,
P. 2017. Menafsir Perilaku Latah Coprolalia pada Perempuan Latah dalam Lingkup
Budaya Mataraman: Sebuah Kajian Sosiopsikolinguistik.Mozaik Humaniora Vol. 17
(2):273-290.
Komentar
Posting Komentar