Perkembangan Bahasa Pada Anak


Nama   : Yeyen Manila Syafia
NIM    : A1D117021
E-mail  : Yeyenmanilasyafia@gmail.com
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahasa berfungsi untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain serta untuk memahami perasaan dan fikiran orang lain. Kemampuan berbahasa tidak hanya diperlukan oleh orang dewasa tetapi juga diperlukan bagi kehidupan anak-anak. Sejak bayi, bahasa dipelajari melalui interaksi sosial dengan orang lain melalui kesempatan mendengarkan dan menguji coba suara dan kata. Kecakapan dalam bahasa pertama adalah prasyarat kecakapan bahasa ke dua (Hakuta, 1986 dalam syaodih, 2003). Menurut Wibowo (2001:3), bahasa ialah sistem simbol bunyi yang bermakna serta berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang mempunyai sifat arbitrer serta konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan serta pikiran. Anak-anak yang tidak dapat mengembangkan kecakapan bahasa rumah kemungkinan mengalami kesulitan pada penguasaan kosakata, ingatan-pendengaran, perbedaan penuasaan, masalah tugas sederhana, dan kemampuan mengikuti sesuai dengan urutan (Carolyn dan Jessica, 2014). Anak usia 3-6 tahun mengalami fase peralihan ke masa sosial. Mereka mulai menyadari bahwa lingkungan tidak selalu sesuai dengan keinginanya sehingga mereka perlu belajar menyesuaikan diri. B.F Skinner, menekankan bahwa proses pemerolehan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri sang anak yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Dalam perkembangan bahasa pada anak terdapat tahapan-tahapan, yaitu tahap pralinguistik (pralinguistik 1 dan 2) dan tahap linguistic (pengembangan tata bahasa, dan tata bahasa menjelang dewasa) (Guntur, 1998 dalam susanto,2011:75).
Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia yang dikenal atas kontribusinya dalam teori perkembangan anak menjelaskan bahwa bahasa merupakan bagian dari perkembangan manusia yang tidak bisa dipisahkan sebagai alat komunikasi antar sesamanya. Pada anak, bahasa teruslah berkembang sejak usia dini bahkan sejak ia bayi. Anak belajar bahasa mulai dari mendengar, melihat, dan menirukan orang-orang yang ada disekitarnya. Kemampuan perkembangan bahasa anak tentulah berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Hal itu diakibatkan karena berbagai faktor dan salah satunya adalah lingkungan.

PEMBAHASAN
Nama anak yang diamati : Naurel Syafiani
Usia                                 : 5 Tahun
Gestur Tubuh                   : Kurus, kulit putih, pendek, rambut ikal
Dalam artikel ini, penulis mengambil sampel seorang anak yang berumur 5 tahun yang bernama Naurel Syafiani. Berdasarkan hasil pengamatan selama observasi, anak tersebut menggunakan bahasa ibu (bahasa pertama) dalam kegiatannya sehari-hari. Hal Ini diketahui peneliti karena peneliti meberikan pertanyaan kepada anak tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia dan anak tersebut menjawab pertanyaan dari peneliti menggunakan bahasa ibu. Kemudian peneliti juga meneruskan bertanya kepada anak tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia dan diselingi dengan bahasa Ibu (bahasa Jambi) dari si anak. Namun tetap saja jawaban atau respon dari anak tersebut menggunakan bahasa Ibu (bahasa Jambi).
            Bahasa adalah alat untuk berfikir, mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Keterampilan bahasa juga penting dalam rangka pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan masalah. Melalui bahasa kita dapat memahami komunikasi pikiran dan perasaan. (Susanto, 2011:74). Bahasa dan komunikasi adalah 2 aspek perkembangan yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kode sosial yang memiliki sistem yang digunakan dalam berkomunikasi (Jamaris, 2013:113).
Tahapan perkembangan bahasa anak usia dini adalah :
1.      Tahap 1 (pralinguistik), usia 0-1 tahun
2.      Tahap 2 (linguistic) :
      Ø  Tahap 1 (holafrastik) : usia 1 tahun
      Ø  Tahap 2 (Frasa)         : 1-2 tahun
      Ø  Tahap 3 (pengembangan tata bahasa) : 3,4,5 tahun
      Ø  Tahap 4 (tata bahasa menjelang dewasa) : 6-8 tahun
Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan Anak yang saya amati berusia 5 tahun. Berdasarkan tahapan perkembangan bahasa anak usia dini, maka ia berada pada tahap 2 (linguistic) pada bagian tahap 3 pengembangan tata bahasa. Pada tahap ini anak sudah dapat membuat kalimat dan mengetahui kosa kata. Hal ini sesuai dengan pengamatan yang saya lakukan. Anak yang saya amati (Naurel Syafiani) telah dapat menyusun kata menjadi kalimat, dia telah dapat berkomunikasi dengan baik, dan ketika diajak berkomunikasi pun dia telah dapat membalasnya dengan kalimat yang sesuai dengan apa yang dibicarakan begitu juga dengan ekspresinya saat berkomunikasi, seperti tersenyum, tertawa, cemberut, manja, kesal, dan yang lainnya. Cara bicaranya/ nada bicaranya terkadang halus, manja, dan terkadang kasar/kuat. Tetapi dia terbiasa menggunakan logat bahasa daerah dalam percakapannya, hal ini disebabkan oleh faktor dari lingkungan disekitarnya seperti keluarga dan teman disekitar seperti di lingkungan keluarganya menggunakan bahasa daerah begitupun dengan teman-teman disekitarnya kemudian anak juga mendengar secara terus menerus bahasa daerah sehingga anak terbiasa menggunakan bahasa indonesia dengan logat bahasa daerahnya.
Karakteristik kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun menurut Jamaris, 2006 dalam susanto, 2011:78 adalah :
1.      Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata
2.      Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna, ukuran, perbandingan, jarak, dan permukaan (kasar-halus)
3.      Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik
4.      Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut
5.      Percakapan yang dilakukan oleh anak 5-6 tahun telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun ini sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca, dan bahkan berpuisi
Pada prinsipnya, perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari interaksi dan ekspresi anak tersebut. Interaksi anak dengan lingkungan disekitarnya dapat membantu anak memperluas kosakatanya dan memperoleh contoh-contoh dalam menggunakan kosakata secara tepat. Ekspresi/ mengekspresikan kemampuan bahasa anak dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan tepat.
Menurut Depdiknas, 2000, pengembangan bahasa pada anak berfungsi untuk :
1.      Berkomunikasi dengan lingkungan
2.      Sebaga alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak
3.      Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak
4.      Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain
Dalam perkembangan kemampuan berbahasa anak, orang tua, guru, teman, lingkungan sekitar, dan juga sekolah anak akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan serta tata bahasa anak. Untuk itu diperlukan interaksi yang baik, cara mengajar serta cara memberikan pendidikan yang baik pada anak. Karena pada usia dini, anak-anak akan meniru dan mencontoh perilaku maupun cara berbahasa orang-orang disekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Childhood, E.2018.”Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 5-6 Tahun”.
Kartini Kartono. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: CV. Mandar Maju.
Palupi, Y.”Perkembangan Bahasa Pada Anak”.IKIP PGRI Wates.
Rini, Fadilah, Lukmanulhakim.”Peran Guru Dalam Pengembangan Bahasa Lisan Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di PAUD Kecamatan Belimbing”. PG-PAUD. FKIP. Untan Pontianak.





14 Oktober 2019


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Keterampilan berbahasa (PENGERTIAN DAN MANFAAT KETRAMPILAN BERBAHASA, ASPEK-ASPEK KETRAMPILAN BERBAHASA,KETERKAITAN ANTARASPEK KETRAMPILAN BERBAHASA)

Strategi Pembelajaran Keterampilan Membaca di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Di Sekolah Dasar